Senin, 30 Januari 2012

Hormon Estrogen 10 - Penggunaan dan Efek Estrogen pada Laki-Laki



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA



Tips Hormon: Penggunaan dan Efek Estrogen pada Laki-Laki

Mengapa Laki-Laki Memutuskan untuk Mengambil Estrogen?

Estrogen merupakan hormon reproduksi utama perempuan.

Estrogen ditemukan pada beberapa pil KB dan umum digunakan oleh perempuan yang sudah mengalami menopause untuk menstabilkan hormon mereka.

Untuk transgender (transwomen), laki-laki yang ingin transisi ke perempuan, estrogen populer digunakan sebagai hormon pengganti.

Transwomen yang pada awalnya seorang laki-laki biasanya akan direkomendasikan oleh dokter untuk mengambil suplemen estrogen.

Pengambilan suplemen estrogen bertujuan agar tubuh dapat mengadopsi karakterisitik yang lebih mendekati perempuan untuk mempermudah transisi dari laki-laki menjadi perempuan.

Estrogen akan menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal pada tubuh laki-laki, meskipun banyak diantara transwomen yang memilih untuk tidak melakukan perubahan kelamin setelah mengambil estrogen.

Mengambil estrogen sebagai bagian dari terapi sulih hormon juga digunakan untuk memudahkan transisi tubuh saat dilakukan perubahan kelamin.

Selain itu, dokter mungkin juga akan meresepkan sejumlah estrogen yang sangat kecil bagi laki-laki untuk mengurangi penyebaran kanker tertentu dan untuk meningkatkan produksi sperma.

Bagaimana Estrogen Memengaruhi Laki-Laki?

Ketika mulai mengambil estrogen, seorang laki-laki mungkin tidak akan melihat adanya perubahan secara seketika.

Setelah beberapa minggu, perubahan seperti pertumbuhan jaringan payudara, rambut yang berkurang di dada dan ketiak, rambut di kepala menjadi lebih tebal, penurunan minat berhubungan intim, perubahan vokal, pinggul yang membesar, pembesaran puting, perubahan bau badan, dan beberapa efek lain yang berhubungan dengan ciri khas perempuan mungkin akan mulai muncul.

Selain beberapa perubahan di atas, banyak juga efek negatif yang bisa muncul pada laki-laki yang mengambil estrogen.

Beberapa efek negatif tersebut diantaranya adalah diabetes tipe-2, masalah jerawat dan kulit, perubahan ukuran gonad, dan kanker payudara.

Jika memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, disarankan untuk tidak mengambil estrogen.

Seseorang yang mengambil estrogen harus memantau penggunaannya dengan dokter sesering mungkin untuk menentukan efek yang terjadi dan dosis estrogen yang tepat untuk tubuh.

Peringatan untuk Laki-Laki yang Mengambil Estrogen

Jumlah estrogen yang sangat kecil dapat menyebabkan produksi sperma yang lebih banyak pada laki-laki.

Jika Anda tidak ingin transisi dari laki-laki menjadi perempuan, pastikan hanya mengambil sejumlah kecil estrogen yang sudah diresepkan.

Jika mengalami pembengkakan sendi, pembengkakan ekstremitas, atau ruam yang gatal setelah mengambil dosis estrogen yang seharusnya, mungkin Anda alergi terhadap estrogen.

Segera temui dokter dan diskusikan mengenai penghentian atau penurunan dosis estrogen. Dosis estrogen harus selalu dipantau oleh dokter.

Overdosis estrogen sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian, oleh karena itu ambil estrogen hanya dalam dosis yang direkomendasikan.

Mengambil estrogen lebih banyak tidak akan menyebabkan tubuh berubah lebih cepat, hanya dalam rejimen jangka panjang dan stabil estrogen akan mampu mengubah tubuh.




Estrogen Dominance in Men: Causes, Effects, and How To Avoid It

Estrogen dominance is a growing health concern for people around the world. Although it is more common in women than men, it can also affect men, causing such problems as infertility, erectile dysfunction, enlarged prostate, and certain types of cancer.

Although estrogen is best known as a female hormone, it is naturally produced by the male body in small amounts. Estrogen dominance is a hormone imbalance that occurs when levels of the hormone estrogen are too high in relation to other hormones in the body. It can be caused either by excessive production of estrogen or insufficient production of other hormones, such as testosterone and progesterone.

Although estrogen dominance in men is most commonly caused by factors such as obesity, alcoholism, or exposure to a form of environmental estrogen called xenoestrogens, it can be caused by a number of serious medical problems, including pituitary diseases and testicular tumors. If you suspect you may have estrogen dominance, consult your doctor immediately.

Symptoms of Excessive Estrogen in Men
The symptoms of estrogen dominance in men include:
  • Low sex drive
  • Impotency/erectile dysfunction
  • Infertility
  • Gynecomastia, or "man boobs"
    Gynecomastia or Gynaecomastia, /ˌɡaɪnɨkɵˈmæstiə/, is the abnormal development of large mammary glands in males resulting in breast enlargement. The term comes from the Greek γυνή gyné (stem gynaik-) meaning "woman" and μαστός mastós meaning "breast." The condition can occur physiologically in neonates (due to female hormones from the mother), in adolescence, and in the elderly (Both in adolescence and elderly it is an abnormal condition associated with disease or metabolic disorders). In adolescent boys the condition is often a source of distress, but for the large majority of boys whose pubescent gynecomastia is not due to obesity, the breast development shrinks or disappears within a couple of years.
  • Weight gain
  • Enlarged prostate
  • Prostate cancer
  • Testicular cancer
How to Avoid Estrogen Dominance
  • Maintain a healthy weight. Estrogen is produced by fat cells, so one of the most common causes of estrogen dominance in both men and women is obesity.
  • Drink 6-8 glasses of water daily. Staying hydrated helps maintain kidney function and encourage healthy hormone balance.
  • Eat a diet high in fiber. Dietary fiber binds to excess estrogen and removes it from the body as waste. It also helps prevent constipation, which exacerbates estrogen dominance.
  • Exercise regularly. Regular exercise promotes healthy hormone balance.
  • Drink alcohol in moderation, or not at all. Alcohol is an "estrogenic" substance, meaning it causes the body to produce more estrogen. It also interferes with the kidneys' ability to remove excessive estrogen from the body. Alcoholism is another common cause of estrogen dominance in men.
  • Avoid xenoestrogens. Xenoestrogens are a type of foreign (often man-made) substance called endocrine disruptors that mimic the behavior of estrogen in the body. They are found in many everyday household substances, including foods, and a growing number of scientists believe that they are one of the main contributing factors to the growing epidemic of estrogen dominance around the world. For many people, the most common sources include meat and dairy products raised with the use of growth hormones, chemical pesticides and herbicides consumed on food or used in the home or garden, certain types of plastic products, and certain types of health and beauty products.
 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Estrogen 9 - Pengaruh Hormon Melatonin terhadap Menstruasi dan Masalah Kewanitaan



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Melatonin jam 21.00 - 07.30

Pengaruh Hormon Melatonin terhadap Menstruasi dan Masalah Kewanitaan

Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal dan bertanggung jawab mengatur siklus tidur.

Melatonin juga berperan dalam fungsi tubuh lain seperti kekebalan dan suhu tubuh.

Terdapat korelasi antara melatonin dan menstruasi, tetapi efek yang tepat mengenai hal ini masih dalam penelitian.

Secara umum, wanita dengan siklus menstruasi normal tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam kadar melatonin, tetapi tingkat melatonin bervariasi pada wanita dengan masalah menstruasi.

Premenstrual Syndrome (PMS)

Wanita yang mengalami PMS memiliki tingkat melatonin yang tinggi atau rendah selama dua minggu sebelum menstruasi dimulai.

Jika yang terjadi adalah tingkat melatonin yang rendah, mengonsumsi suplemen melatonin dapat meringankan PMS.

Mengambil melatonin dan progesteron bersama-sama juga menunjukkan hasil yang efektif untuk meredakan PMS.

Sedangkan jika yang terjadi adalah tingkat melatonin tinggi, terapi cahaya terang dapat membantu menurunkan melatonin dan mengurangi gejala PMS.

Masa Pubertas

Terdapat korelasi positif antara tingkat melatonin yang rendah dan masa awal pubertas perempuan, termasuk awal menstruasi.

Masa pubertas dan menstruasi yang lebih awal terbukti terkait dengan produksi melatonin yang lebih rendah dari rata-rata.

Menurut sebuah penelitian di Inggris oleh Dr Aric Sigman, anak perempuan yang sering menonton televisi cenderung memulai pubertas lebih awal karena paparan cahaya terang televisi menurunkan kadar melatonin.

Amenore

Amenore (amenorrhea) sekunder adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama enam bulan atau lebih pada wanita yang telah melalui masa pubertas tetapi belum masuk masa perimenopause.

Amenore antara lain disebabkan oleh berat badan yang terlalu rendah, produksi hormon yang abnormal, obesitas atau stres. Umum terjadi pada wanita dengan amenore sekunder memiliki tingkat melatonin yang tinggi.

Perimenopause

Melatonin secara alami menurun seiring bertambahnya usia sehingga wanita pasca-menopause biasanya memiliki tingkat melatonin yang rendah.

Selama fase perimenopause atau transisi dari menstruasi rutin ke masa menopause, hormon seperti estrogen dan melatonin berfluktuasi tak terduga. Tingkat melatonin sering tinggi selama perimenopause.

Teori / Spekulasi

Fungsi melatonin, termasuk efek melatonin pada haid, belum sepenuhnya dipahami.

Ketika seorang wanita memiliki tingkat melatonin yang tinggi, estrogen cenderung rendah, sedangkan ketika tingkat melatonin rendah, estrogen cenderung lebih tinggi.

Melatonin mungkin memiliki sifat mengurangi estrogen sehingga melatonin untuk pengobatan PMS dan perimenopause bekerja dengan mempengaruhi tingkat estrogen alami dalam tubuh.


3 Jenis Makanan yang Merangsang Pelepasan Melatonin
Setelah makan, Anda mungkin mengalami rasa kantuk yang disebabkan oleh kandungan triptofan (tryptophan) pada apa yang Anda makan.
Ketika mencapai otak, triptofan memicu produksi hormon melatonin yang merangsang relaksasi.
Selain triptofan, karbohidrat dan kalsium juga mempengaruhi pelepasan melatonin.
Berikut adalah beberapa macam makanan yang bisa memicu produksi melatonin.
  • Makanan yang Mengandung Triptofan
    Daging unggas, khususnya kalkun, memiliki jumlah kandungan triptofan yang tinggi.
    Triptofan juga ditemukan dalam produk susu dan kedelai, seperti keju, susu, susu kedelai, tahu, dan keju.
    Makanan lain yang tinggi akan triptofan termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, dan telur.
  • Makanan Tinggi Karbohidrat
    Karbohidrat sendiri tidak memicu produksi melatonin, tetapi memicu produksi insulin.
    Insulin penting dalam proses produksi melatonin karena memungkinkan triptofan untuk lebih mudah mencapai otak sekaligus menghambat produksi asam amino tirosin.
    Tirosin merupakan zat yang menyebabkan otak untuk mengirim sinyal “bangun” alih-alih sinyal relaksasi.
    Jika karbohidrat merangsang relaksasi, protein memberikan efek sebaliknya. Itu sebab, jika Anda ingin cepat tertidur, konsumsilah makanan tinggi karbohidrat.
  • Makanan Mengandung Kalsium
    Kalsium membantu otak lebih efektif menggunakan triptofan untuk memproduksi melatonin, sehingga meskipun tidak berperan langsung tapi setidaknya meningkatkan proses.
    Kalsium ditemukan paling banyak dalam produk susu dan sejumlah makanan seperti jus jeruk serta makanan lain yang ditambahkan kalsium kedalamnya.
    Kalsium juga tersedia dalam bentuk suplemen. Sama seperti karbohidrat, kalsium memicu proses pelepasan melatonin oleh otak.
 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Estrogen 8 - Meningkatkan Kadar Hormon Estrogen pada Wanita



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Now check out the following graphic to see the levels of estrogen in the food we eat.

5 Tips Meningkatkan Kadar Hormon Estrogen pada Wanita

Ada beberapa alasan yang membuat seseorang ingin meningkatkan kadar estrogen.
Beberapa alasan tersebut meliputi rusaknya kelenjar pituitari sehingga seseorang memerlukan estrogen ekstra untuk menyeimbangkan hormon sistem reproduksi.
Begitu pula saat seorang wanita ingin hamil tapi dokter mengatakan bahwa kadar estrogennya terlalu rendah.
Banyak wanita juga memerlukan hormon estrogen selama menopause, atau untuk membantu mengatur periode menstruasi mereka.
Apapun masalahnya, estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang paling penting dan mengatur banyak hal dari kehamilan hingga memori.

Berikut adalah 5 tips untuk meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh:

1. Obat Estrogen
Dokter mungkin akan meresepkan obat yang dapat membantu meningkatkan estrogen. Obat dapat diberikan melalui suntikan maupun oral.
Obat tersebut dapat merangsang produksi estrogen dan mengganti estrogen yang tidak lagi diproduksi secara alami oleh tubuh.
2. Meningkatkan Berat Badan
Kekurangan gizi akan menghentikan produksi estrogen dalam tubuh.
Berat badan yang rendah (persentase lemak yang rendah) akan menurunkan produksi hormon yang amat penting ini.
Berkonsultasilah dengan dokter mengenai berat badan serta kebiasaan makan Anda, untuk menentukan apakah berat badan menjadi faktor berkurangnya produksi estrogen.
3. Makan Banyak Kedelai
Menurut beberapa penelitian, makanan alami seperti kedelai bisa membantu meningkatkan produksi hormon estrogen.
Namun, makanan tidak dapat memperbaiki kekurangan hormon estrogen parah, jadi pastikan untuk mendiskusikan perubahan diet dengan dokter.
Estrogen-rich foods
The good news is that there are a number of foods that contain natural estrogens, including those listed below. These can be incorporated into your diet fairly easily. Some people find juicing a quick, easy solution.
  • Beans/legumes: black-eyed peas (cow peas), chickpeas, lentils, lima beans, navy beans, red beans, soybeans and soybean sprouts, and split peas.
  • Fruits: apples, cherries, dates, papaya, plums, and pomegranates.
  • Grains: barley, hops, oats, brown rice, and wheat.
  • Herbs and spices: clover, garlic, licorice, parsley, and sage.
  • Seeds: alfalfa, anise, fennel, flax, pumpkin, sesame, and sunflower.
  • Vegetables: beets, carrots, celery, cucumbers, eggplant, peppers, potatoes, rhubarb, tomatoes, and yams.
Foods that reduce estrogen levels
There are some foods that can actually lower estrogen levels. While this is desirable for those with conditions, such as breast cancer or ovarian cysts, that can be exacerbated by estrogen, you'll want to avoid these foods if you are trying to boost your estrogen levels:
  • Fruits: berries, citrus, figs, grapes, melons, pears, and pineapple.
  • Grains: buckwheat, millet, tapioca, white rice, and white flour.
  • Vegetables: broccoli, cabbage, corn, green beans, onions, and squash.

4. Menggunakan Obat Kontrasepsi
Selain digunakan sebagai pengendali kehamilan, obat kontrasepsi bisa pula digunakan untuk membantu mengatur produksi dan metabolisme estrogen.
Beberapa obat kontrasepsi mengandung estrogen dan progesteron, sedang obat lainnya hanya mengandung estrogen.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk memilih obat kontrasepsi yang tepat.
5. Suplemen Estrogen
Pertimbangkan untuk menggunakan suplemen estrogen. Ini merupakan pilihan populer bagi orang-orang yang lebih memilih cara alami atau holistik untuk meningkatkan estrogen.
Suplemen estrogen biasanya mengandung herbal dan protein yang membantu proses produksi estrogen dan hormon wanita lainnya, serta relatif lebih terjangkau dibanding perawatan lain.

http://oketips.com/10013/5-tips-meningkatkan-kadar-hormon-estrogen-pada-wanita/
 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Estrogen 7 - Gangguan Reproduksi Akibat Kekurangan Hormon Progesteron



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Progesterone
Wie Sie in der Skizze sehen, ist das aus Diosgenin gewonnene Progesteron völlig identisch mit dem natürlichen Progesteron (das auf natürlichem Weg aus Cholesterin entsteht).

Gangguan Reproduksi Akibat Kekurangan Hormon Progesteron

Progesteron adalah hormon pada wanita yang bertanggung jawab untuk banyak proses selama masa pubertas, menstruasi, dan kehamilan.

Tidak memiliki cukup progesteron menyebabkan efek samping yang serius dan memengaruhi perkembangan seksual seorang wanita dan kemampuannya untuk bereproduksi.

Hormon Progesteron

Pria dan wanita sama-sama memproduksi progesteron, namun wanita tercatat memproduksi hormon progesteron dua kali lebih banyak dibanding pria.

Wanita menggunakan progesteron bersama dengan hormon wanita lain seperti estrogen untuk memfasilitasi proses reproduksi. Progesteron ditemukan di ovarium, kelenjar adrenal, dan plasenta.

Progesteron juga disimpan dalam sel lemak tertentu. Di luar tubuh manusia, progesteron (dalam bentuk diosgenin) dapat ditemukan dalam sejenis ubi (uwi - Dioscorea).
Dioscorea villosa (Dioscorea wild yam)
Diosgenin, a steroid sapogenin, is the product of hydrolysis by acids, strong bases, or enzymes of saponins, extracted from the tubers of Dioscorea wild yam (Dioscorea villosa), such as the Kokoro (Dioscorea rotundata). The sugar-free (aglycone), diosgenin is used for the commercial synthesis of cortisone, pregnenolone, progesterone, and other steroid products.
Defisiensi Progesteron

Wanita yang telah mengalami menopause dan gadis remaja prapubertas memiliki tingkat progesteron yang sangat rendah.

Seorang wanita yang memiliki tingkat rendah progesteron selama masa aktif reproduksi disebut mengalami defisiensi atau kekurangan progesteron.

Gejala kekurangan progesteron meliputi menstruasi yang tidak teratur, kista ovarium, dan keguguran. Seorang wanita yang diduga mengalami kekurangan progesteron akan diminta untuk melakukan pemeriksaan sampel darah.

Sebelum melakukan pemeriksaan sampel darah, pasien diminta untuk tidak mengambil pil KB, suplemen estrogen, atau suplemen progesteron setidaknya satu bulan sebelum pengujian agar hasil pemeriksaan akurat.

Selama Perkembangan Payudara

Pubertas seorang wanita ditandai oleh menstruasi dan perkembangan payudara. Payudara mulai tumbuh beberapa tahun sebelum menstruasi yang didorong oleh estrogen, prolaktin, dan hormon lainnya.

Setelah ovulasi dan menstruasi pertama, tubuh mulai memproduksi progesteron. Bersama dengan estrogen dan hormon lainnya, progesteron membantu melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan payudara.

Saat terjadi kekurangan progesteron, seorang wanita berpotensi mengalami hambatan perkembangan saluran air susu dan kelainan perkembangan bentuk payudara.

Selama Konsepsi

Infertilitas atau sulit hamil adalah akibat lain dari defisiensi progesteron. Progesteron memberi sinyal pada payudara dan rahim untuk mempersiapkan konsepsi.

Payudara kemudian akan membesar untuk memproduksi lebih banyak air susu. Progesteron juga akan  merangsang lapisan rahim menjadi lebih tebal dan leher rahim untuk mengeluarkan lendir lebih banyak.

Progesteron juga akan memberi tahu sistem kekebalan tubuh untuk menyesuaikan diri sehingga  memungkinkan tubuh menerima sel telur yang dibuahi.

Jika konsepsi tidak terjadi, level progesteron akan menurun dan memicu dimulainya siklus menstruasi.

Tubuh seorang wanita dengan kadar progesteron rendah tidak akan mengalami perubahan untuk mempersiapkan pembuahan sehingga sulit untuk hamil.

Selama Kehamilan

Selama kehamilan, progesteron membuat uterus menebal dan menstabilkan posisi janin. Progesteron juga terus merangsang pertumbuhan jaringan payudara untuk memproduksi air susu.

Hormon ini berperan pula memperkuat dinding panggul dan mendorong produksi lendir yang menyumbat leher rahim untuk mencegah masuknya infeksi. Semua hal ini akan melindungi janin..

Seorang wanita yang kekurangan progesteron menjadi lebih berpotensi mengalami keguguran. Level progesteron yang rendah juga membuat seorang wanita yang berhasil melahirkan akan kesulitan memberikan ASI secara efektif.

 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Estrogen 6 - Fungsi Hormon Testosteron pada Perempuan



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Testoteron

Tips Hormon Reproduksi: Fungsi Testosteron pada Perempuan

Testosteron pada perempuan (wanita) merupakan hormon yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan normal pada masa pubertas.

Tanpa testosteron, estrogen tidak dapat diproduksi sehingga menstruasi, perkembangan payudara, dan pertumbuhan rambut tubuh akan terhambat.

Testosteron juga bertanggung jawab untuk perkembangan otot dan dorongan seksual. Seiring bertambahnya usia seorang perempuan, produksi testosteron akan naik dan turun sesuai dengan tahap perkembangan yang berbeda.

Testosteron pada Masa Pubertas

Pada masa pubertas, testosteron dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam jumlah yang lebih banyak (hormon sudah ada sejak lahir, hanya saja dalam kadar yang lebih rendah) sehingga menyebabkan kadar estrogen juga meningkat sehingga memicu proses ovulasi dan menstruasi.

Testosteron merupakan prekursor estrogen, dalam kata lain, tanpa testosteron, estrogen tidak akan diproduksi.

Tanpa testosteron, puting payudara tidak akan muncul, rambut tubuh tidak tumbuh, dan seorang remaja putri tidak akan mulai menstruasi.

Sedangkan tanda-tanda umum testosteron terlalu banyak pada seorang remaja putri adalah munculnya kumis. Hal ini biasanya merupakan faktor keturunan dan sering memengaruhi etnis tertentu.

Testosteron pada Perempuan Muda

Testosteron pada perempuan muda akan berada pada level produksi puncak selama awal usia 20-an.

Masa ini adalah waktu dalam kehidupan seorang perempuan dimana dia memiliki tingkat energi terbesar, dorongan seksual tertinggi, dan kekuatan fisik terbesar.

Banyak perempuan pada masa ini yang mempertimbangkan untuk mengambil pil KB.

Seiring menurunnya produksi hormon estrogen, progesteron, dan testosteron karena pil KB (pencegah kehamilan), dorongan seksual seorang perempuan juga akan menurun.

Testosteron dalam Menopause dan Perimenopause

Ketika ovarium mulai memperlambat produksi estrogen, seperti yang terjadi pada masa menopause, kadar testosteron tetaplah sama.

Penurunan kadar testosteron yang paling tajam terjadi pada saat perempuan mengalami masa pasca menopause. Seiring dengan penurunan kadar estrogen, seorang perempuan umumnya masih dapat mempertahankan tingkat energi yang sama.

Banyak perempuan bahkan menyatakan mereka merasakan “gelombang” energi sebagai tanda dimulainya masa perimenopause.

Banyak perempuan pada tahap ini menemukan rambut gelap yang terbentuk di dagu, di atas bibir, dan sekitar aerolanya.

Tanda & Gejala Kadar Testosteron Rendah

Tanda dan gejala klasik dari kadar testosteron yang rendah diantaranya adalah penurunan gairah seksual, kekurangan energi, penurunan kekuatan, penurunan tinggi badan, dan suasana hati yang buruk.

Gejala tersebut juga merupakan gejala penurunan kadar estrogen seiring bertambahnya usia perempuan.

Produksi testosteron terkait dengan produksi estrogen. Terapi sulih hormon mungkin bisa dipertimbangkan jika gejala yang dialami sangat parah.

Meskipun lebih aman untuk melakukan sulih hormon testosteron karena tidak meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium, namun diperlukan penelitian lebih lanjut atas sulih hormon testosteron untuk menilai efek jangka panjang dan risiko terhadap kesehatan perempuan.


Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik. Baik pada jantan maupun betina, testoren memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan terhadap osteoporosis. Secara rata-rata, jantan dewasa menghasilkan testosteron sekitar dua puluh kali lebih banyak dari pada betina dewasa.

 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Estrogen 5 - Kadar dan Fungsi Estrogen Selama Kehamilan



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hamil

Tips Hormon: Kadar dan Fungsi Estrogen selama Kehamilan

Estrogen memiliki fungsi penting karena memicu produksi hormon penting selama kehamilan.

Estrogen juga penting untuk proses pematangan paru-paru, hati, dan jaringan lain serta organ vital pada janin.

Fungsi Estrogen

Estrogen berfungsi mengatur siklus menstruasi perempuan, meningkatkan metabolisme, meningkatkan pertumbuhan uterus, mempromosikan tulang agar lebih kuat, melindungi tubuh terhadap menyakit jantung, dan selama kehamilan sangat penting dalam proses perkembangan janin.

Kadar Estrogen

Kadar estrogen sangat bervariasi selama masa aktif reproduksi, namun kisaran normal untuk perempuan yang berusia 20 hingga 29 tahun adalah 149 pg/ml (piktogram per mililiter), pada usia 30-39 tahun sekitar 210 pg/ml, dan pada perempuan yang berusia 40-44 tahun adalah 152 pg/ml.

Efek Kadar Estrogen

Perempuan dengan kadar estrogen rendah biasanya akan mengeluh kelelahan, berkeringat pada malam hari, nyeri sendi, dan kehiangan memori.

Sedangkan pada perempuan dengan tingkat estrogen yang tinggi mungkin akan mengalami perubahan suasana hati, insomnia, sakit kepala, berat badan bertambah, dan nyeri payudara.

Pemeriksaan Kadar Estrogen

Karena gejala ketidakseimbangan estrogen mirip dengan gejala kehamilan, seorang petugas kesehatan profesional dapat menentukan kadar estrogen perempuan dengan mengambil sampel darah, urin, atau air liur, dan melakukan tes laboratorium untuk menentukan apakah kadar estrogen sesuai dengan kisaran normal untuk usianya atau tidak.

Teori/Spekulasi Estrogen dan Keguguran

Perempuan yang memiliki kadar estrogen rendah pada saat konsepsi, mungkin akan mengalami peningkatan risiko keguguran.

Hal ini karena estrogen mengatur produksi hormon progesteron, yang bertanggunag jawab untuk mempertahankan kehamilan.

Figure 3: Hormone Levels During Pregnancy and After an Induced Abortion

In Figure 3 we see that if a woman has an induced abortion — at about the 10th week of pregnancy (point A) — her estrogen, progesterone and HCG levels plummet to baseline levels (ie, the levels of a woman in the non–pregnant state). These hormones' among others, are critical for the full development and maturation of a woman's breast cells, especially in her first pregnancy. Once the levels drop, the process of breast cell differentiation is in a sense "frozen." This state, in which a breast cell has started to divide but has never completed the differentiation process, leaves the cell far more susceptible to becoming cancerous than breast cells which have completed their differentiation. Now one can see why a woman's first pregnancy is so important. If the pregnancy goes to term, her breast cells will have undergone the natural maturation process and be less likely to become cancerous. If the natural process in a woman's first pregnancy is interrupted via an induced abortion, those same cells are left in a vulnerable state.

Hormon hCG (bahasa Inggris: Human chorionic gonadotropin, hCG) adalah hormon glikoprotein dari keluarga gonadotropin yang awalnya disintesis oleh embrio manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta, selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang menstimulasi sekresi steroid dari ovarium untuk kestabilan kandungan.
hCG memiliki dua berkas genetik CGA dan CGB. Ekspresi genetik CGA berupa sub-unit alfa sepanjang 92 AA merupakan protein yang identik dengan sub-unit alfa dari hormon LH, FSH dan TSH. Sedangkan ekspresi genetik CGB hanya dimiliki oleh hCG berupa sub-unit beta sepanjang 145 AA.


 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA

Hormon Estrogen 4 - Gejala Ketidakseimbangan Estrogen



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA


Kadar Estrogen Normal & Gejala Ketidakseimbangan Estrogen

Estrogen adalah hormon wanita yang terutama dihasilkan oleh ovarium.

Estrogen memiliki berbagai fungsi termasuk membantu mengatur siklus menstruasi, menjaga kepadatan tulang, dan meningkatkan pertumbuhan uterus.

Ketidakseimbangan kadar estrogen menyebabkan banyak masalah dan gejala.

Perdarahan, infertilitas, dan menopause merupakan beberapa gejala yang disebabkan oleh ketidakseimbangan estrogen.

Sampel darah, urin, atau air liur sederhana umumnya dilakukan untuk menentukan kadar estrogen.

Setelah tingkat estrogen dievaluasi, jenis pengobatan bisa segera ditentukan untuk membantu meringankan gejala ketidakseimbangan hormon.

Estrogen

Estrogen merupakan hormon yang diproduksi di kelenjar hipofisis dan terutama bertanggung jawab untuk perkembangan organ reproduksi perempuan.

Estrogen terdiri dari tiga fraksi: estrone, yang utamanya terjadi setelah menopause; estradiol, yang diproduksi dalam ovarium dan bertanggung jawab untuk ovulasi dan memengaruhi konsepsi dan kehamilan; dan estriol, yang biasanya diproduksi selama kehamilan.

Ketiga jenis hormon tersebut diukur selama pengujian estrogen.

Kadar normal

Kisaran normal estrogen bergantung pada usia. Wanita berusia antara 20 sampai 29 tahun memiliki tingkat estrogen rata-rata 149 pg/ml (piktogram per mililiter).

Seorang wanita berusia 30 hingga 39 tahun rata-rata memiliki kadar 210 pg/ml.

Sedang perempuan berusia lebih dari 40 tahun dan belum mengalami menopause akan memiliki tingkat estrogen rata-rata 152 pg/ml.

Tingkat rata-rata dapat bervariasi dari hari ke hari tergantung pada siklus haid tiap wanita.

Kadar Estrogen Rendah

Kadar estrogen dianggap rendah bila hanya berada pada tingkat 10 hingga 20 pg/ml.

Hal ini antara lain disebabkan oleh menopause, anoreksia, dan sindrom Turner. Latihan ketahanan ekstrim juga dapat mengurangi kadar estrogen.

Beberapa gejala kadar estrogen yang rendah adalah kelelahan, hot flashes, berkeringat di malam hari, kekeringan pada alat kelamin, dan kesulitan berkonsentrasi.

Rendahnya tingkat estrogen membuat seorang perempuan merasa tidak bertenaga dan cepat lelah.

Kadar Estrogen Tinggi

Tingkat estrogen di atas 200 pg/ml dianggap tinggi. Kadar estrogen bisa meningkat karena obesitas, penyakit jantung, dan masalah pencernaan.

Stres juga memberikan kontribusi untuk tingkat estrogen yang tinggi.

Gejala tingkat estrogen tinggi meliputi kecemasan, depresi, perubahan suasana hati, dan insomnia.

Sangat penting untuk menurunkan kadar estrogen ke tingkat normal karena kadar estrogen yang tinggi bisa meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker rahim.

Perawatan

Pengobatan untuk ketidakseimbangan estrogen mencakup olahraga dan makan makanan yang sehat.

Jenis perawatan lain meliputi terapi sulih hormin estrogen dan obat-obatan alternatif.

Akhir-akhir ini, terapi sulih hormon tidak lagi menjadi pilihan utama karena dipercaya meningkatkan risiko kanker rahim, penyakit jantung, dan stroke.

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil terapi untuk memperbaiki ketidakseimbangan estrogen.



High levels of estrogen are very common in women, especially in women over 35, yet most ignore and try to live with the problem because they attribute it as part of their menstrual cycle or aging.
In addition, many women of menopausal age believe they are actually lacking in estrogen, and this misconception has led many women to engage in hormone replacement therapy. However, this additional estrogen only exacerbates the problem further, complicating health even more.
Women who are overweight, have high blood pressure or diabetes, take estrogen-containing drugs or are in certain stages of pregnancy may also be suffering from excess estrogen. This condition is also referred to ‘estrogen dominance’, because while some women may have surges of estrogen, it is often the imbalance between the normal hormones levels in the body, progesterone and estrogen, where the problems most occur.
Symptoms of high levels of estrogen may include:
  • PMS
  • Migraines
  • Mood swings, feeling easily angered
  • Cramps
  • Uterine fibroids
  • Depression
  • Unexplained weight gain
  • Feeling fatigued or lethargic
  • Osteoporosis
  • Insomnia
  • Allergies
  • Memory loss
  • Skin problems such as acne, psoriasis, or a red flushed appearance
  • Breast sore, tender, and/or enlarged
  • Miscarriage
  • Low sex drive
  • High blood pressure
  • Facial hair – excessive growth
  • Inflammation
  • Hot flashes
  • Thinning hair or excessive loss
  • Irregular periods

While most common during menopause, women can experience low estrogen levels if they undergo a hysterectomy, have chemotherapy or radiation therapy, or have an autoimmune disease. Women with very low body fat, often due to excessive exercise, may also experience low estrogen levels.
Mood is greatly influenced, as hormones decrease the onset of an enzyme called monoamine oxidase (MAO), destroying neurotransmitters that greatly effect mood and emotions, including serotonin, dopamine, and norepinephrine. Neurotransmitter fluctuations can have an effect on thinking, digestion, sleeping, eating, pain levels, and can lead to onset of disease and mental health disorders.
In addition, low estrogen levels can adversely affect the vagina, causing thinning of the walls and dryness, which can lead to painful sex. The lining of the urethra also thins, leaving the body susceptible to infections like UTIs.
Symptoms of low estrogen may include:
  • Fatigue
  • Hot flashes
  • Night sweats
  • Memory lapses
  • Difficult concentrating
  • Joint pain
  • Vaginal dryness
  • Dry skin (which can lead to premature aging, wrinkles, and brown age spots)
  • Loss of libido
  • Artherosclerosis
  • Headaches/migraines
  • Vaginal infection
  • Arthritis
  • Depression
  • Panic attacks
  • Low self esteem

 Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA