Sabtu, 17 Maret 2012

Produk Alami 8 - Natural Product - 次级代谢产物 - 次級代謝產物 - Metabolit sekunder 2 (Secondary Metabolite)



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI
Secondary metabolites are organic compounds that are not directly involved in the normal growth, development, or reproduction of an organism. Unlike primary metabolites, absence of secondary metabolites does not result in immediate death, but rather in long-term impairment of the organism's survivability, fecundity, or aesthetics, or perhaps in no significant change at all. Secondary metabolites are often restricted to a narrow set of species within a phylogenetic group. Secondary metabolites often play an important role in plant defense against herbivory and other interspecies defenses. Humans use secondary metabolites as medicines, flavorings, and recreational drugs.

Categories
Most of the secondary metabolites of interest to humankind fit into categories which classify secondary metabolites based on their biosynthetic origin. Since secondary metabolites are often created by modified primary metabolite synthases, or "borrow" substrates of primary metabolite origin, these categories should not be interpreted as saying that all molecules in the category are secondary metabolites (for example the steroid category), but rather that there are secondary metabolites in these categories.

Small "small molecules"
Alkaloids (usually a small, heavily derivatized amino acid):
  • Hyoscyamine, present in Datura stramonium
  • Atropine, present in Atropa belladonna, Deadly nightshade
  • Cocaine, present in Erythroxylon coca the Coca plant
  • Scopolamine, present in the Solanaceae (nightshade) plant family
  • Codeine and Morphine, present in Papaver somniferum, the opium poppy
  • Tetrodotoxin, a microbial product in Fugu and some salamanders
  • Vincristine & Vinblastine, mitotic inhibitors found in the Rosy Periwinkle (Catharanthus roseus)
Fugu - 河豚 - 河魨 - 河鲀 - ふぐ料理(ふぐりょうり) adalah hidangan khas Jepang yang dibuat dari sejenis ikan buntel (biasanya spesies Takifugu, Lagocephalus, atau Sphoeroides) atau ikan landak (dari genus Diodon). Karena ikan buntel beracun, hanya koki terlatih yang boleh mempersiapkan hidangan ini.
 紅鰭多紀魨
Takifugu rubripes
Kandungan racun ikan buntel terdapat di hati, kelenjar gonad, dan kulit. Koki harus mempersiapkan hidangan ini sedemikian rupa agar sedikit racun tercampur ke dalam hidangan. Kandungan racun yang kecil ini memberi rasa nikmat di mulut dan membuat fugu sangat mahal. Namun bila dimakan terlalu banyak, racun ini akan membuat otot kaku sehingga bila tidak ditangani korban akan meninggal karena tidak dapat bernapas.
Terpenoids (come from semiterpene oligomerization):
  • Azadirachtin, (Neem tree)
  • Artemisinin, present in Artemisia annua Chinese wormwood
  • tetrahydrocannabinol, present in Cannabis
  • Steroids (Terpenes with a particular ring structure)
    • Saponins (plant steroids, often glycosylated)
Glycosides (heavily modified sugar molecules):
  • Nojirimycin
  • Glucosinolates
Natural phenols:
  • Resveratrol
Phenazines:
  • Pyocyanin
  • Phenazine-1-carboxylic acid (and derivatives)
Big "small molecules", produced by large, modular, "molecular factories"
Polyketides:
  • Erythromycin
  • Discodermolide
Fatty acid synthase products :
  • FR-900848
  • U-106305
  • phloroglucinols
Nonribosomal peptides:
  • Vancomycin
  • Thiostrepton
  • Ramoplanin
  • Teicoplanin
  • Gramicidin
  • Bacitracin
Hybrids of the above three:
  • Epothilone
  • Polyphenols
Non-"small molecules" - DNA, RNA, ribosome, or polysaccharide "classical" biopolymers
Ribosomal peptides:
  • Microcin-J25

>>> Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana

Produk Alami 7 - Natural Product - 次级代谢产物 - 次級代謝產物 - Metabolit sekunder 1 (Secondary Metabolite)



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI
Kopi mengandung metabolit sekunder berupa kafein.
Metabolit sekunder
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Resin pinus mengandung metabolit sekunder dan dapat digunakan dalam produksi pernis dan parfum.
Klasifikasi
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.) Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.
Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena, hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya.) Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid dan glukosinolat.

Manfaat
Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru, contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal, pewarna, permen karet, dan plastik alami adalah resin, antosianin, tanin, saponin, dan minyak volatil.

Beberapa contoh dari metabolit sekunder adalah:
Kelas Contoh Senyawa Contoh Sumber Efek dan kegunaan
SENYAWA MENGANDUNG NITROGEN
Alkaloid Nikotin, kokain, teobromin Tembakau, coklat Mempengaruhi neurotransmisi dan menghambat kerja enzim
TERPENOID
Monoterpena Mentol, linalool Tumbuhan mint dan banyak tumbuhan lainnya Mempengaruhi neurotransmisi, menghambat transpor ion, anestetik
Diterpena Gossypol Kapas Menghambat fosforilasi, toksik
Triterpena, glikosida kardiak (jantung) Digitogenin Digitalis (Foxglove digitalis sp.) Stimulasi otot jantung, memengaruhi transpor ion
Sterol spinasterol Bayam Mempengaruhi kerja hormon hewan
FENOLIK
Asam fenolat Kafeat, klorogenat Semua tanaman Menyebabkan kerusakan oksidatif, timbulnya warna coklat pada buah dan wine.
Tannins gallotanin, tanin terkondensasi oak, kacang-kacangan Mengikat protein, enzim, menghambat digesti, antioksidan.
Lignin Lignin Semua tanaman darat Struktur, serat

>>> Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana

Jumat, 16 Maret 2012

Produk Alami 6 - Natural Product - 天然产物化学 - 天然產物化學 - Polimer 4



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI
Polymers
Introduction:
Polymers are long chain giant organic molecules are assembled from many smaller molecules called monomersPolymers consist of many repeating monomer units in long chains. A polymer is analogous to a necklace made from many small beads (monomers).  
Another common name for many synthetic polymers is plastic which comes from the Greek word "plastikos", suitable for molding or shaping. Many objects in daily use from packing, wrapping, and building materials include half of all polymers synthesized. Other uses include textiles, TV's, CD's, automobiles, and many other all are made from polymers.
A quarter of the solid waste from homes is plastic materials - some of which may be recycled as shown in the table on the left.
Types of Polymers: There are many types of polymers including synthetic and natural polymers.
Natural polymers are discussed in other web pages and include:
Other Natural polymers: 
  • Rubber (hydrocarbon base).
  • Silicones (alternating silicon and oxygen).





Classification of Polymers:
Homopolymers - consist of chains with identical bonding linkages to each monomer unit. This usually implies that the polymer is made from all identical monomer molecules. 

These may be represented as : -[A-A-A-A-A-A]-
Copolymers - consist of chains with two or more linkages usually implying two or more different types of monomer units.

These may be represented as : -[A-B-A-B-A-B]-
A separate kind of chain structure arises when more that one type of monomer is involved in the synthesis reaction. These polymers that incorporate more than one kind of monomer into their chain are called copolymers. There are three important types of copolymers. A random copolymer contains a random arrangement of the multiple monomers. A block copolymer contains blocks of monomers of the same type. Finally, a graft copolymer contains a main chain polymer consisting of one type of monomer with branches made up of other monomers. The following diagram displays the different types of copolymers.
Polymers are further classified by the reaction mode of polymerization, these include:
Addition Polymers - the monomer molecules bond to each other without the loss of any other atoms. Alkene monomers are the biggest groups of polymers in this class.
There are three significant reactions that take place in addition polymerization: initiation (birth), propagation (growth), and termination (death)
Condensation Polymers - usually two different monomer combine with the loss of a small molecule, usually water. Polyesters and polyamides (nylon) are in this class of polymers. Polyurethane Foam in graphic.
Classification based upon the physical property related to heating:
Thermoplastics - plastics that soften when heated and become firm again when cooled. This is the more popular type of plastic because the heating and cooling may be repeated. Thermosets - plastics that soften when heated and can be molded, but harden permanently. They will decompose when reheated. An example is Bakelite, which is used in toasters, handles for pots and pans, dishes, electrical outlets and billiard balls.
Makromolekul adalah molekul yang sangat besar. Polimer baik itu alami maupun sintetik merupakan makromolekul, misalnya hemoglobin. Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke dalam makromolekul, misalnya lipid. Bagaimanapun juga, sistem jaringan atom besar lainnya seperti ikatan kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul. Istilah makromolekul ini pertama kali diperkenalkan oleh pemenang hadiah nobel Hermann Staudinger sekitar tahun 1920an.

Biopolimer, juga dikenal sebagai polimer organik, ialah polimer alami. Pati, protein dan peptida, serta DNA dan RNA ialah contoh biopolimer, di mana unit monomernya berturut-turut adalah glukosa, asam amino, serta asam nukleat. Komposisi kimia tepat dan urutan di mana unit-unit disusun dinamakan struktur utama polimer. Banyak biopolimer "berlipat" menjadi bentuk-bentuk tertentu, yang dapat menentukan fungsi biologi biopolimer. Biologi struktural adalah bidang penyelidikan bentuk-bentuk biopolimer.

>>> Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana

Kamis, 15 Maret 2012

Produk Alami 5 - Natural Product - 天然产物化学 - 天然產物化學 - Polimer 3



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI
DNA Molecule - Two Views

Legend:

The double helix of the DNA is shown along with details of how the bases, sugars and phosphates connect to form the structure of the molecule.

DNA is a double-stranded molecule twisted into a helix (think of a spiral staircase). Each spiraling strand, comprised of a sugar-phosphate backbone and attached bases, is connected to a complementary strand by non-covalent hydrogen bonding between paired bases. The bases are adenine (A), thymine (T), cytosine (C) and guanine (G). 

A and T are connected by two hydrogen bonds. G and C are connected by three hydrogen bonds. 
Polimer
Definisi
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (Tabel Pembentukan Polimer). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama.

Tabel Pembentukan Polimer
Polimer
Monomer
Kesatuan Berulang
Rumus
Poli(etena)/ Polyethylene/ Poly(methylene)
CH= CH2
- ( CH- CH2) -
(C2H4)n
Poli(chloroetena)/ Poly(vinylchloride)
CH= CHCl
- ( CH- CHCl) -
(C2H3Cl)n
Selulosa/Cellulose
C6H12O6
- (C6H10O5) -
(C6H10O5)n

Klasifikasi
Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
Polimer yang sudah ada dialam (polimer alam), seperti :
  1. Amilum dalam beras, jagung dan kentang
  2. Selulosa dalam kayu
  3. Protein terdapat dalam daging
  4. Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet

Latex being collected from a tapped rubber tree
Polimer Alam, Berupa Getah Karet
A woman in Sri Lanka in the process of harvesting rubber
Polimer Alam, Berupa Getah Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Pada masa Perang Dunia II, sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet dari para. Sekarang, getah perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha), sedangkan lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle). Karet industri sekarang dapat diproduksi secara sintetis dan menjadi saingan dalam industri perkaretan.
As a material of natural origin, rubber has a tendency to equilibrium with the humidity of the surrounding environment. 
If the absorbed level is too high or low, this can have a significant impact 
on the materials ability to be reprocessed, and the subsequent final product`s quality.
Polimer Alam, Berupa Getah Karet
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut  polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan  polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
 Plastik
Polimer Sintetis, Berupa Plastik
Plastik
Polimer Sintetis, Berupa Plastik 

Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :  polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.


Polimerisasi Adisi
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.

Mekanisme reaksi :
Atau dapat dituliskan :
Contoh :
Pembentukan  Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut :
Etena (ethene) atau etilena (ethylene)
Polietilena (Polyethylene)
Polyethylene or polythene (IUPAC name polyethene or poly(methylene)) 
Polietilena (Polyethylene) 

Polyethylene or polythene (IUPAC name polyethene or poly(methylene))

Etena atau etilena atau Ethylene (IUPAC name: ethene) adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin.
Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul adalah 117°, sangat dekat dengan sudut 120° yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal sp2.
 Three sp2 orbitals.
Etena digunakan terutama sebagai senyawa antara pada produksi senyawa kimia lain seperti plastik. Etena juga dibentuk secara alami oleh tumbuhan dan berperan sebagai hormon. Ia diketahui terutama merangsang pematangan buah dan pembukaan kuncup bunga.

Polietilena (disingkat PE) (IUPACPolietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Sekitar 80 juta metrik ton plastik ini diproduksi setiap tahunnya.
Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena (PS) dan Polipropilena (PP).
Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikalpolimerisasi adisi anionikpolimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

Pembentukan Poli-isoprena (alami)
Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah, menurut reaksi adisi :
Polyisoprena (cis-1,4-polyisoprene) / Karet Alam 
Polyisoprena (cis-1,4-polyisoprene) / Karet Alam

Natural rubber is an addition polymer made up of thousands of isoprene monomer repeating units. It is obtained from the Hevea brasiliensis tree in the form of latex. The difference between natural rubber and another natural polymer, gutta-percha (the material used to cover golf balls), is the geometric form of the polyisoprene molecules. The CH2 groups joined by double bonds in natural rubber are all on the same sides of the double bonds (the cis configuration), whereas those in gutta-percha are on opposite sides of the double bonds (the trans configuration). This single structural difference changes the elasticity of natural rubber to the brittle hardness of gutta-percha.

Geometric Isomers
Examination of the two molecules above reveals they share the same molecular formula (BrCHCHBr) as well as the location of the double bond. Thus they are isomers; both represent 2-ethylene but their physical properties differ. The difference between the two isomers is hinted by their two dimensional representation but becomes more clear when the examined in three dimensions.
The difference lies in the way the atoms are oriented in space. They are not mirror images of each other, and thus they are termed diastereomers. However, because the rotation about the carbon carbon double bond is hindered (since it would break the pi bond), they are classified as geometric isomers. The two configurations are named by inserting the prefix "cis" (Latin: on this side) for I and "trans" (Latin: across) for II which indicate the location of the bromo groups each on the same or opposite sides of the molecule. Thus, the proper name for I is cis-1,2-dibromo-ethene and II trans-1,2-dibromo-ethene.



Contoh molekul hidrokarbon yang menunjukkan isomerisme cis-trans adalah 2-butena. 
Dalam kimia, isomerisme cis-trans atau isomerisme geometrik atau isomerisme konfigurasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme yang menjelaskan orientasi gugus-gugus fungsi dalam sebuah molekul. Secara umum, isomer seperti ini mempunyai ikatan rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini juga muncul dikarenakan struktur cincin molekul yang menyebabkan perputaran ikatan sangat terbatas.
Istilah "isomerisme geometrik" adalah istilah lama yang sudah tidak digunakan lagi dan merupakan sinonim dari "isomerisme cis-trans". Ia kadang-kadang juga merupakan sinonim untuk stereoisomerisme umum (misalnya isomerisme optis); istilah yang tepat untuk stereoisomerisme non-optis adalah diastereomerisme.
Terdapat dua bentuk isomer cis-trans, yakni cis dan trans. Ketika gugus substituen berorientasi pada arah yang sama, diastereomer ini disebut sebagai cis, sedangkan ketika subtituen berorientasi pada arah yang berlawanan, diastereomer ini disebut sebagai trans. Contoh molekul hidrokarbon yang menunjukkan isomerisme cis-trans adalah 2-butena.
Senyawa alisiklik juga dapat menunjukkan isomerisme cis-trans. Sebagai contoh isomer geometrik yang disebabkan oleh struktur cincin, perhatikan 1,2-diklorosikloheksana:
1,2-diklorosikloheksana 


The two types of polymer configurations are cis and trans. These structures can not be changed by physical means (e.g. rotation). The cis configuration arises when substituent groups are on the same side of a carbon-carbon double bond. Trans refers to the substituents on opposite sides of the double bond.

Polimerisasi Kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi ini, disamping menghasilkan senyawa polimer juga menghasilkan zat lain yang struktur molekulnya sederhana (kecil).

Monomer + monomer  +….. → polimer + zat lain


Pembentukan Nylon (sintesis)
Pembuatan nylon dari monomer asam heksanadionat (asam adipat) dengan 1,6-diamino heksana. Reaksi yang terjadi adalah gugus karboksilat (-COOH) bereaksi dengan gugus amino (-NH2) melalui ikatan peptida (HNCO) dan mengasilkan nylon serta molekul air.
Contoh :
Reaction scheme of the condensation polymerization of dicarboxyric acid and diamine.
Nylon
Nylon 
Nylon 
Nilon merupakan suatu keluarga polimer sintetik yang diciptakan pada 1935 oleh Wallace Carothers di DuPont. Produk pertama adalah sikat gigi ber-bulu nilon (1938), dilanjutkan dengan produk yang lebih dikenal: stoking untuk wanita pada 1940. Nilon dibuat dari rangkaian unit yang ditautkan dengan ikatan peptida (ikatan amida) dan sering diistilahkan dengan poliamida (PA). Nilon merupakan polimer pertama yang sukses secara komersial, dan merupakan serat sintetik pertama yang dibuat seluruhnya dari bahan anorganik: batu bara, air, dan udara. Elemen-elemen ini tersusun menjadi monomer dengan berat molekular rendah, yang selanjutnya direaksikan untuk membentuk rantai polimer panjang.

Bahan ini ditujukan untuk menjadi pengganti sintetis dari sutra yang diwujudkan dengan menggunakannya untuk menggantikan sutra sebagai bahan parasut setelah Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II pada 1941, yang menyebabkan stoking sulit diperoleh sampai perang berakhir.
Serat nilon sekarang dipergunakan untuk kain dan tali. Nilon padat digunakan untuk bagian mekanik dan rekayasa.
Pembentukan protein (alami)
Protein terbentuk dari asam  D amino sebagai monomer. Pembentukannya seperti pada nylon yaitu reaksi dari gugus karboksilat (-COOH) dengan gugus amino (-NH2) melalui ikatan peptida (HNCO) dengan menghasilkan protein dan air.

Chemical structure of the peptide bond (bottom) and the three-dimensional structure 
of a peptide bond between an alanine and an adjacent amino acid (top/inset)

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

>>> Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana