PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI 
 Produk alami 
Produk alami adalah senyawa kimia atau zat yang diproduksi dari organisme hidup. Dapat ditemukan di alam dan biasanya memiliki aktivitas biologi dan terkadang farmakologi untuk digunakan pada penemuan obat farmasi dan desain obat. Sebuah produk alami bisa dianggap demikian bahkan untuk senyawa yang dibuat dari sintesis total.  
 Produk alami dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: - Produk yang disintesis di dalam sel dan memegang peran yang besar dalam metabolisme dan reproduksi dari sel tersebut. senyawa ini termasuk ke dalam kelompok senyawa metabolit primer.
 
- Produk yang merupakan polimer berukuran besar yang biasanya berfungsi sebagai bagian struktural dalam sel. Contoh kelompok ini adalah selulosa, lignin, dan protein-protein yang menyusun struktural sel.
 
- Produk yang mempunyai fungsi khusus dalam sel yang jenis dan fungsinya berbeda-beda untuk setiap makhluk hidup. kelompok ini termasuk dalam kelompok senyawa metabolit sekunder.
 
 
  Senyawa metabolisme primer merupakan senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup dan bersifat essensial bagi proses metabolisme sel tersebut. Senyawa ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok makromolekul yaitu karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat.
    
 Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang   panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut   monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada   juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik   dan DNA. Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul,  adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil  dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan  dasar pembuat polimer (lihat Tabel Pembentukan Polimer). Akibatnya  molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar.  Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa  molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi  memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah,  sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama. Tabel Pembentukan Polimer 
        Polimer  |         Monomer  |         Kesatuan Berulang  |         Rumus  |     
    Poli(etena)/     Polyethylene/ Poly(methylene)  |     CH2 = CH2  |     - ( CH2 - CH2) -  |     (C2H4)n  |     
    Poli(chloroetena)/     Poly(vinylchloride)  |     CH2 = CHCl  |     - ( CH2 - CHCl) -  |     (C2H3Cl)n  |     
    Selulosa/Cellulose  |     C6H12O6  |     - (C6H10O5)     -  |     (C6H10O5)n  |     
 Klasifikasi 
Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam  (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis). 
Polimer yang sudah ada di alam (polimer alam), seperti : Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu  2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku  kimia disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil  chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan  untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan  anak-anak. http://kendhilkencana.blogspot.com/2012/03/produk-alami-5-natural-product-polimer.html  
 Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya. 
 
 Tidak semua produk alami yang dapat disintesis  secara penuh, dan banyak produk alami yang memiliki struktur kimia yang sangat  kompleks, sehingga sulit atau sangat mahal untuk disintesis pada skala industri.  Ini meliputi obat-obatan seperti penisilin, morfin, dan paklitaksel (taksol).  Senyawa-senyawa seperti itu hanya dapat dipanen dari sumber alaminya - sebuah  proses yang menghabiskan waktu, mahal, dan kadang-kadang memboroskan sumber alam.  Sebagai contoh, empat pohon Taxus harus ditebang untuk mengekstraksi paklitaksel (Paclitaxel - 紫杉醇)  yang cukup dari batang pohon tersebut hanya untuk mengobati satu pasien. Selain  itu, jumlah analog struktur yang didapatkan dari panenan tersebut juga sangatlah  terbatas.
 Taxus baccata Linne. (English yew or European yew) Taxus brevifolia Peattie 1950 (Pacific Yew or Western Yew) 短葉紅豆杉 Taxus brevifolia Peattie 1950 (Pacific Yew or Western Yew) 短葉紅豆杉  
 Paclitaxel (紫杉醇) is a  mitotic inhibitor used in cancer chemotherapy. It was discovered in a U.S.  National Cancer Institute program at the Research Triangle Institute in 1967  when Monroe E. Wall and Mansukh C. Wani isolated it from the bark of the Pacific  yew tree, Taxus brevifolia and named it taxol. When it was developed  commercially by Bristol-Myers Squibb (BMS) the generic name was changed to  paclitaxel and the BMS compound is sold under the trademark TAXOL. In this  formulation, paclitaxel is dissolved in Cremophor EL and ethanol, as a delivery  agent. A newer formulation, in which paclitaxel is bound to albumin, is sold  under the trademark Abraxane. 
Paclitaxel is now used to treat patients with lung, ovarian, breast, head and  neck cancer, and advanced forms of Kaposi's sarcoma. Paclitaxel is also used for  the prevention of restenosis. 
 
 The Chemistry Mind Map will help you to discover the elements of chemistry.  The Mind Map breaks down states of matter; solids, liquids and gases plus types of matter and energy.  | 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar