Jumat, 10 Februari 2012

JAMU 8 - OBAT HERBAL (Medicinal Plant)



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI

Obat Herbal (Medicinal Plant)

Saat ini, penggunaan obat herbal semakin gencar karena selain terjangkau oleh masyarakat baik dari segi harga maupun ketersediaannya.

Hasil penelitian modern juga menunjukkan bahwa obat herbal memang terbukti efektif bagi kesehatan dan tidak terlalu menyebabkan efek samping seperti obat kimia.

Meskipun begitu, dalam suatu hal, selalu ada pro dan kontra. Demikian pula yang terjadi pada persoalan pemanfaatan obat herbal.

Ada yang menyukai pemanfaatan obat herbal karena kelebihan-kelebihan yang disebutkan di atas. Namun, ada juga beberapa orang yang menyangkal hasil penelitian tersebut dan boleh jadi berkomentar berdasarkan pengalaman mereka, bahwa minum obat herbal bisa membahayakan kehidupan.

Akibatnya, beberapa orang yang ingin mencoba, mungkin termasuk Anda, menjadi ragu dan bimbang. Mari kita cari tahu, apakah memang benar seperti itu?

Obat Herbal, Apakah Berbahaya?

Ketika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan obat herbal, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal penting seputar produk herbal tersebut seperti:

Bagaimana Saya Yakin Bahwa Obat Herbal Ini Aman?

Beberapa orang meragukan keamanan obat herbal karena banyak berita negatif mengenai pemalsuan obat herbal. Bagaimana Anda bisa mengantisipasi hal itu? Pastikan bahwa obat herbal yang Anda beli sudah mendapatkan izin edar resmi. Belilah dari produsen dan sumber yang terpercaya, jangan membeli dari pedagang obat asongan mengingat banyaknya pemalsuan obat bahkan pada obat yang sudah memiliki izin edar resmi.

Seorang apoteker di Benin City, Nigeria, memperingatkan, ”Bagi pedagang obat asongan, menjual obat adalah sekadar bisnis. Mereka memperlakukan obat seperti permen atau biskuit. Obat-obatan yang mereka jajakan sering kali sudah kedaluwarsa atau palsu. Orang-orang ini tidak tahu apa-apa tentang obat-obatan yang mereka jual.”

Apakah Obat Herbal Ini Sesuai Kebutuhan dan Kondisi Saya? 
Bagaimana dengan Efek Sampingnya?

Pastikan Anda mengetahui bahan pembuatnya dan jangan segan bertanya pada herbalis atau konsultan penjualan mengenai khasiat dan reaksi obat herbal tersebut. Mengapa? Prapti Utami, dokter yang menekuni pengobatan herbal dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur, menjelaskan alasannya, "Herbal tidak bisa diminum sembarangan karena respons tiap individu bisa berbeda satu sama lain. Meski punya keluhan sama, belum tentu herbal yang diberikan cocok antara satu pasien dan pasien lain."

Sebagai contoh, Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum.) yang dikenal sebagai pelangsing alami tubuh, tidak cocok digunakan pada penderita gangguan lambung karena memiliki efek mengiritasi lambung. Contoh lain, Daun sirsak (Annona muricata L.) juga dapat meningkatkan asam lambung bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Karena alasan itu, penggunaan obat herbal umumnya dikombinasikan dengan herbal lain yang berkhasiat mengatasi efek tersebut.

Beberapa orang tidak mengetahui fakta tersebut sehingga boleh jadi mereka menyimpulkan bahwa obat herbal tertentu membahayakan. Maka, penting untuk mencari informasi tentang obat herbal yang ingin Anda gunakan untuk membantu Anda  memilih obat herbal yang cocok dan sesuai untuk Anda.

Bagaimana Penggunaan Obat Herbal yang Tepat?

Pastikan bahwa Anda mengerti dan mengikuti instruksinya. Doktor Logan Chamberlain, penulis sebuah buku tentang suplemen herbal, mengatakan, ”Hampir setiap laporan pada tahun-tahun terakhir mengenai efek berbahaya dari obat herbal berasal dari kasus orang-orang yang tidak mengikuti petunjuk. . . . Rekomendasi dosis pada produk yang andal adalah aman dan bahkan hati-hati sekali. Jangan mengabaikannya kecuali Anda mendapat nasihat yang bagus dari ahli herbal yang terlatih.” Sekali lagi, Jangan segan bertanya kepada ahli herbal tentang penggunaan obat itu. Anda berhak mengetahuinya. Bagaimanapun juga, tubuh Anda sendirilah yang akan menanggung akibatnya.

Jika Anda tidak menggunakan obat herbal dengan tepat, Anda mungkin tidak akan sembuh. Anda perlu mengetahui seberapa banyak obat yang harus diminum, kapan meminumnya, dan untuk berapa lama. Anda juga perlu mengetahui makanan, minuman, dan obat-obat lain apa atau aktivitas apa yang harus dihindari sewaktu meminum obat herbal.

Sekarang, apa jawaban Anda untuk pertanyaan di atas? Ingat, tidak semua obat herbal cocok untuk setiap orang meskipun keluhannya sama. Jadi, bahaya atau tidaknya obat herbal tidak bergantung pada obat herbal itu semata tapi banyak bergantung pada diri Anda sendiri.

Anda bisa bertanya pada diri sendiri: Apa obat herbal yang saya pilih? Apakah saya mendapatkannya dari sumber yang terpercaya? Apakah itu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh saya? Bagaimana saya menggunakannya, apakah sesuai dengan anjuran yang diberikan? Obat apapun bahkan yang paling efektif sekalipun dapat menjadi racun mematikan jika tidak digunakan semestinya. 

Hal lain yang perlu Anda ketahui, kecurigaan pada keamanan obat herbal seringkali juga disebabkan oleh reaksi obat herbal pada awal terapi. Pada awal terapi, orang yang mengonsumsi herbal mungkin tampak menjadi lebih parah sebelum menjadi lebih baik. Reaksi seperti apa yang dimaksud?

Baca dalam halaman Reaksi Kerja Obat Herbal untuk mendapatkan penjelasan lebih jauh mengenai bagaimana reaksi dan cara kerja obat herbal. Artikel tersebut akan membantu Anda memahami prinsip kerja obat herbal dalam tubuh.




Herbalism (药用植物 - 药草 - 草药) is a traditional medicinal or folk medicine practice based on the use of plants and plant extracts. Herbalism is also known as botanical medicinemedical herbalismherbal medicineherbology, herblore, and phytotherapy. The scope of herbal medicine is sometimes extended to include fungal and beeproducts, as well as minerals, shells and certain animal parts. Pharmacognosy is the study of medicines derived from natural sources.
Traditional use of medicines is recognized as a way to learn about potential future medicines. In 2001, researchers identified 122 compounds used in mainstream medicine which were derived from "ethnomedical" plant sources; 80% of these compounds were used in the same or related manner as the traditional ethnomedical use.
Plants have evolved the ability to synthesize chemical compounds that help them defend against attack from a wide variety of predators such as insects, fungi and herbivorous mammals. By chance, some of these compounds, whilst being toxic to plant predators, turn out to have beneficial effects when used to treat human diseases. Such secondary metabolites are highly varied in structure, many are aromatic substances, most of which are phenols or their oxygen-substituted derivatives. At least 12,000 have been isolated so far; a number estimated to be less than 10% of the total. Chemical compounds in plants mediate their effects on the human body by binding to receptor molecules present in the body; such processes are identical to those already well understood for conventional drugs and as such herbal medicines do not differ greatly from conventional drugs in terms of how they work. This enables herbal medicines to be in principle just as effective as conventional medicines but also gives them the same potential to cause harmful side effects. Many of the herbs and spices used by humans to season food yield useful medicinal compounds.
Similarly to prescription drugs, a number of herbs are thought to be likely to cause adverse effects. Furthermore, "adulteration, inappropriate formulation, or lack of understanding of plant and drug interactions have led to adverse reactions that are sometimes life threatening or lethal.

 

>>> Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar