Rabu, 22 Februari 2012

Jamu Gendong 14 - Jamu Kuat Lelaki



PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI
Bawang Lanang ─ Solo garlic ─ 独子蒜 ─ Single-Clove Garlic
Jamu Kuat Lelaki
Layaknya raja-raja di sebagian besar kerajaan yang ada di Nusantara, beberapa orang yang pernah duduk di tampuk pemerintahan tertinggi Kasunanan Surakarta Hadiningrat, terutama raja-raja terdahulu, biasanya memiliki istri lebih dari satu, yakni istri prameswari (permaisuri) dan para istri selir. Bahkan, Sri Susuhunan Pakubuwono X yang memerintah Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada kurun tahun 1893-1939 memiliki istri berjumlah 45 orang dan dikaruniai anak-anak sebanyak 68 orang. Di kalangan keluarga istana Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono X dikenal sebagai sosok pemimpin sekaligus seorang suami yang bijaksana, baik dalam hal mengatur tata pemerintahan dan pengayom rakyat, maupun dalam persoalan rumah tangga. Meskipun mempunyai pendamping hidup yang cukup banyak, dalam kenyataannya Sri Susuhunan Pakubuwono X mampu mengatur kehidupan biologis rumah tanggnya dengan adil dan bijaksana. 

Bawang Lanang ─ Solo garlic ─ 独子蒜 ─ Single-Clove Garlic
Similar in size to a walnut, the solo garlic, also known as single clove garlic or pearl garlic, is a variety of elephant garlic. It has the flavour of the garlic clove but is somewhat milder and slightly perfumed. It originates in Yunnan province in Southern China. The appearance is somewhat akin to that of a pickling onion, with white skin and often purple stripes. Solo garlic offers the advantage, compared to traditional garlic, of being very quick and easy to peel. From a commercial standpoint, it probably also results in people eating more of it.
Solo garlic is also said to be good baked whole and served as a vegetable. Like the better-known multi-clove garlic, the flesh turns into a paste after baking.

Rahasia keharmonisan rumah tangga besar yang dipimpin Sri Susuhunan Pakubuwono X konon berasal dari resep khusus, yakni ramuan khusus lelaki yang merupakan warisan dari leluhur dan memang menjadi konsumsi raja-raja Jawa sebelum Sri Susuhunan Pakubuwono X. Konon, ramuan khusus untuk raja-raja Jawa ini bukan ramuan biasa, akan tetapi terkait erat dengan mitologi Jawa. Adapun bahan-bahan utama pembuatnya antara lain merica, daun sirih, dan bawang lanang. Cara membuatnya adalah 40 butir merica, 40 lembar daun sirih, dan 40 bawang lanang direbus kemudian disaring. Setelah disaring, bahan-bahan tersebut dihaluskan, namun cara menghaluskannya tidak boleh ditumbuk, apalagi menggunakan blender, melainkan dihaluskan dengan cara menggunakan layah dari batu. Setelah dihaluskan, semua bahan itu kemudian diembunkan selama 1 malam, baru setelah itu dapat diminum. Dengan meminum ramuan ini dipercaya dapat meningkatkan stamina dan vitalitas pria.



Black pepper
Black pepper is produced from the still-green unripe drupes of the pepper plant. The drupes are cooked briefly in hot water, both to clean them and to prepare them for drying. The heat ruptures cell walls in the pepper, speeding the work of browning enzymes during drying. The drupes are dried in the sun or by machine for several days, during which the pepper around the seed shrinks and darkens into a thin, wrinkled black layer. Once dried, the spice is called black peppercorn. On some estates, the berries are separated from the stem by hand and then sun dried without the boiling process.
Once the peppercorns are dried, pepper spirit & oil can be extracted from the berries by crushing them. Pepper spirit is used in famous beverages like Coca-Cola and many medicinal and beauty products. Pepper oil is also used as an ayurvedic massage oil and used in certain beauty and herbal treatments.

White pepper
White pepper consists of the seed of the pepper plant alone, with the darker coloured skin of the pepper fruit removed. This is usually accomplished by a process known as retting, where fully ripe red pepper berries are soaked in water for about a week, during which the flesh of the pepper softens and decomposes. Rubbing then removes what remains of the fruit, and the naked seed is dried. Sometimes alternative processes are used for removing the outer pepper from the seed, including removing the outer layer through mechanical, chemical or biological methods.
Ground white pepper is sometimes used in Chinese cooking or in dishes like salad, light-coloured sauces or mashed potatoes, where black pepper would visibly stand out. White pepper has a slightly different flavour from black pepper due to the lack of certain compounds which are present in the outer fruit layer of the drupe but are not found in the seed.

Green pepper
Green pepper, like black, is made from the unripe drupes. Dried green peppercorns are treated in a way that retains the green color, such as treatment with sulfur dioxide, canning or freeze-drying. Pickled peppercorns, also green, are unripe drupes preserved in brine or vinegar. Fresh, unpreserved green pepper drupes, largely unknown in the West, are used in some Asian cuisines, particularly Thai cuisine. Their flavour has been described as piquant and fresh, with a bright aroma. They decay quickly if not dried or preserved.




Jamu Kuat Masuk Desa
Jangan apriori bahwasanya jamu kuat hanya bisa didapatkan di tempat plesiran, terminal atau di daerah perkotaan doang, karena sekarang jamu kuat juga sampai ke pelosok desa. Emy, 35 tahun pedagang jamu dari Singanjuru Banyuwangi sebagai salah satu contohnya. Dia tak pernah bermukim di pusat dagang jamu di Gang Air Mancur Tenten Bali, atau di Jalan Kecubung Denpasar, yang dagang jamunya asli dari Solo.

“Saya sudah 2 tahun hanya jualan di Ayunan aja, tinggalnya juga cuma di Mengwi ngemper di pertokoan,” tutur ibu 2 anak ini. Suaminya yang buruh bangunan tak mencukupi kebutuhan keluarga yang makin melunjak. Bayar SPP dan uang bangunan anaknya di SMK mencapai Rp 500.000. Biaya sekolah anaknya yang SMP sami mawon.
“Bila hanya bertahan di kampung kami bisa mati kelaparan,” tambahnya. Maka sejak merantau ke Bali dia memutuskan berjualan jamu, suaminya hanya sesekali mendapat orderan memasang keramik dengan bayaran sekitar Rp 30.000 perhari. Selebihnya dia menganggur.

“Kadang dia yang bertugas menumbuk kunyit dan beras kencur, atau cuma mencuci botol,” tambahnya. Resep jamu kuat dia dapatkan resepnya dari ibunya yang dulunya juga penjual jamu keliling di Banyuwangi.

Bahan utama jamu kuat pria itu adalah, sesendok teh kopi bubuk, sedikit lada hitam, madu murni, kuning telor ayam kampung, ditambah jeruk nipis dan sedikit bubuk kayu manis, kemudian dicairkan dengan air panas.

“Jamu beginian di kampung saya sebenarnya untuk petani yang baru pulang dari sawah biar seger, disini berubah jadi jamu kuat,” tambahnya.

Dia tiap hari berjualan di Ayunan yang jaraknya sekitar 8 km dari tempat tinggalnya. Dia naik angkot untuk sampai di Banjar Sayan, kemudian berjalan kaki sejauh 3 km setiap hari untuk keluar masuk perkampungan pertanian yang masih terpencil.
Walaupun namanya jamu kuat, tapi penikmat jamu di kawasan pertanian di Ayunan tak lalu menghubungkannya dengan hal yang mesum. Karena mereka menyeruputnya memang untuk kekuatan beneran agar bisa leluasa menggarap sawah bukan menggarap yang lain.

“Ada juga yang kadang jahil menanyakan apakah bisa juga untuk mengadu kesaktian dengan perempuan, saya jawabnya cuma mesem aja, biar jangan dikira mengundang,” tuturnya.

Kadangkala dia menyediakan juga jamu sehat lelaki, dia biasanya menggunakan yang buatan pabrik, bisa buatan Sido Muncul atau Kuku Bima Ginseng. Hanya saja penggemarnya hanya para juragan tanah, atau calo yang di setiap kampung pasti ada.

“Mereka biasanya menggoda juga untuk mengajak kencan, tapi saya tak meladeni, saya masih tetap lebih setia dengan suami ketimbang dijadikan selingkuhan,” paparnya.

Emy memang punya tetangga di kampung yang berjualan di kota besar seperti Surabaya. Yang modalnya cuma jamu gendong senilai Rp 50.000 sekali jalan tapi begitu pulang bisa mendapatkan 4 kali lipatnya.

“Sedangkan saya sekali keluar modalnya hanya Rp 50.000, pulangnya dapat jualan hanya Rp 80.000 bisa kurang, tapi saya merasa halal dan tak menanggung dosa,” tambahnya.

Yang dia pentingkan bukan hidup bergelimang harta, tapi bagaimana agar anaknya bisa bersekolah dari hasil kucuran keringat yang tidak dikotori oleh yang namanya zinah, karena menurutnya kekayaan seperti itu akan gampang punah.

“Saya tidak kepengen jadi kaya raya dengan cara menjual diri, dibiarkan prihatin saja yang penting semuanya tentrem,” ungkapnya.



>>> Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana

3 komentar: