PULIH MARI BALI WUTUH PURNA WALUYA JATI Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA Hormon Testoteron Tips Hormon Reproduksi: Fungsi Testosteron pada Perempuan Testosteron pada perempuan (wanita) merupakan hormon yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan normal pada masa pubertas. Tanpa testosteron, estrogen tidak dapat diproduksi sehingga menstruasi, perkembangan payudara, dan pertumbuhan rambut tubuh akan terhambat. Testosteron juga bertanggung jawab untuk perkembangan otot dan dorongan seksual. Seiring bertambahnya usia seorang perempuan, produksi testosteron akan naik dan turun sesuai dengan tahap perkembangan yang berbeda. Testosteron pada Masa Pubertas Pada masa pubertas, testosteron dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam jumlah yang lebih banyak (hormon sudah ada sejak lahir, hanya saja dalam kadar yang lebih rendah) sehingga menyebabkan kadar estrogen juga meningkat sehingga memicu proses ovulasi dan menstruasi. Testosteron merupakan prekursor estrogen, dalam kata lain, tanpa testosteron, estrogen tidak akan diproduksi. Tanpa testosteron, puting payudara tidak akan muncul, rambut tubuh tidak tumbuh, dan seorang remaja putri tidak akan mulai menstruasi. Sedangkan tanda-tanda umum testosteron terlalu banyak pada seorang remaja putri adalah munculnya kumis. Hal ini biasanya merupakan faktor keturunan dan sering memengaruhi etnis tertentu. Testosteron pada Perempuan Muda Testosteron pada perempuan muda akan berada pada level produksi puncak selama awal usia 20-an. Masa ini adalah waktu dalam kehidupan seorang perempuan dimana dia memiliki tingkat energi terbesar, dorongan seksual tertinggi, dan kekuatan fisik terbesar. Banyak perempuan pada masa ini yang mempertimbangkan untuk mengambil pil KB. Seiring menurunnya produksi hormon estrogen, progesteron, dan testosteron karena pil KB (pencegah kehamilan), dorongan seksual seorang perempuan juga akan menurun. Testosteron dalam Menopause dan Perimenopause Ketika ovarium mulai memperlambat produksi estrogen, seperti yang terjadi pada masa menopause, kadar testosteron tetaplah sama. Penurunan kadar testosteron yang paling tajam terjadi pada saat perempuan mengalami masa pasca menopause. Seiring dengan penurunan kadar estrogen, seorang perempuan umumnya masih dapat mempertahankan tingkat energi yang sama. Banyak perempuan bahkan menyatakan mereka merasakan “gelombang” energi sebagai tanda dimulainya masa perimenopause. Banyak perempuan pada tahap ini menemukan rambut gelap yang terbentuk di dagu, di atas bibir, dan sekitar aerolanya. Tanda & Gejala Kadar Testosteron Rendah Tanda dan gejala klasik dari kadar testosteron yang rendah diantaranya adalah penurunan gairah seksual, kekurangan energi, penurunan kekuatan, penurunan tinggi badan, dan suasana hati yang buruk. Gejala tersebut juga merupakan gejala penurunan kadar estrogen seiring bertambahnya usia perempuan. Produksi testosteron terkait dengan produksi estrogen. Terapi sulih hormon mungkin bisa dipertimbangkan jika gejala yang dialami sangat parah. Meskipun lebih aman untuk melakukan sulih hormon testosteron karena tidak meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium, namun diperlukan penelitian lebih lanjut atas sulih hormon testosteron untuk menilai efek jangka panjang dan risiko terhadap kesehatan perempuan. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik. Baik pada jantan maupun betina, testoren memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan terhadap osteoporosis. Secara rata-rata, jantan dewasa menghasilkan testosteron sekitar dua puluh kali lebih banyak dari pada betina dewasa. |
Daftar Jamu Godog Kendhil Kencana >>> Jamu Godog Penyubur Kandungan – IBU BAHAGIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar